Touched with Fire (2015): Aku Mencintai Kegilaanmu
Namaku Marco. Tapi bukan Marcopollo. Kau bisa memanggilku Markonthil jika lidahmu baik-baik saja. Meski sebenarnya tidak pernah ada yang memanggilku dengan sebutan itu. Sebab, aku tidak punya siapa-siapa selain satu orangtua. Aku tidak memiliki teman. Aku tidak menjalin hubungan apa-apa dengan lingkungan sosial. Aku sadari ada sesuatu yang lain dalam diriku. Aku memiliki cara pandang yang berbeda dari kebanyakan orang. Aku memiliki perasaan yang begitu mendalam dan sering berubah-ubah. Kadang aku bersemangat. Kadang aku putus asa. Kadang keduanya beradu menjadi satu. Mereka menyebutku pasien bipolar. Aku suka sekali saat mengalami manik. Manik membuatku lebih menyala, lebih bersemangat, lebih antusias dan lebih positif. Serta yang terpenting dari semua itu, manik membuatku mengerti bagaimana rasanya hidup. Namun sayang, orang-orang itu menyebutku gila. Mereka menuduhku berhalusinasi. Padahal bukan aku yang tak masuk akal. Tapi mereka saja yang terlalu bodoh untuk memahami perbedaan