Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Mau Asuransi Mobil Secara Online dan Nggak Pakai Survey?

Gambar
Saya adalah orang yang merasa lebih nyaman berbelanja di supermarket karena sistem swalayan yang membuat saya bebas membanding-bandingkan satu produk dengan produk lain, dan bebas pula dalam mengambil keputusan saat membeli sesuatu. Harus saya akui, saya memang cenderung lama saat menentukan pilihan karena menimang banyak alasan untuk membeli atau tidak membeli. Singkatnya sih saya tidak mau rugi. Kadang saya menemukan barang yang bagus dan bermanfaat bagi orang lain tapi ternyata tidak cocok bagi saya. Misalnya sabun mandi. Meski banyak yang bilang sabun mandi merk A itu bagus, namun ketika saya menggunakannya dengan ekspektasi tinggi, ternyata sabun mandi merk A itu justru membuat kulit saya lengket. Dalam kenyataan seperti itu tentu saja saya merasa sangat kecewa dan sebal. Belajar dari situlah saya mulai membiasakan diri untuk menemukan sendiri apa yang cocok bagi saya. Karena setiap orang pasti punya selera yang berbeda-beda, bukan? Teman saya yang kerjaannya berurusan den

Dengan TCash Tetap Dekat dengan Keluarga di Perantauan

Gambar
Sebut saja saya adalah pemula dalam urusan merantau. Sebab waktu terlama untuk jauh dengan keluarga baru saya rasakan di usia ke-25 tahun ini. Sebelumnya, mulai dari lahir, sekolah, hingga kuliah saya jalani di tanah kelahiran, Kartasura. Bagi para perantau senior silakan membercandai saya dengan leluasa karena memang saya baru mengalami masa penjelajahan ini dari November 2017 hingga sekarang yang kira-kira sekitar tujuh bulan. Pada momen ini juga untuk pertama kalinya saya melewati masa lebaran tidak bersama keluarga. Hari Raya Idulfitri 1439H yang jatuh bertepatan pada tanggal 15 Juni 2018 menjadi saksi betapa hati ini ternyata lunak, rapuh, dan rentan terhadap rindu. Akhirnya, komunikasi via telepon menjadi cara terbaik untuk melegakan kerinduan tersebut. Ah, bahkan pada masa sekarang tak hanya saling berkirim suara, bukan? Sebab ada teknologi video call  yang bisa semakin mendekatkan jarak raga yang jauh. Setelah sholat Ied di masjid dekat kos, saya hendak melakukan video

Asimetris (2018): Mengintip Industri Kelapa Sawit

Gambar
Kita tahu, bahkan sangat yakin terhadap kekayaan alam yang dimiliki oleh negeri ini begitu besar. Besar lahannya, besar potensinya, besar pula sumbangsihnya terhadap dunia. Alam Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke merupakan harta karun yang dipamerkan di mata dunia. Meski demikian, penikmat sejati alam-alam ini bukanlah saya, kita, atau sebagian besar penduduk negeri ini. Tapi mereka. Mereka adalah orang-orang digdaya yang tidak tersentuh oleh tangan kotor saya. Mereka bersembunyi di balik nama perusahaan yang besar. Mereka berlindung di dalam kerajaan yang mereka bangun. Para pengusaha besar yang mengeksploitasi alam menjadi rentetan angka tak terhingga di rekening mereka. Dan kita, adalah budak yang enggan mengaku. Beberapa saat lalu, saya dan Tiwi terlibat dalam sebuah acara diskusi film. Bukan film yang tayang menggelegar di bioskop-bioskop, tapi film dokumenter yang begitu sunyi. Mungkin judulnya tidak terlalu ramai dibicarakan, meski isi di dalam film itu