Postingan

Menampilkan postingan dengan label Lahir

Resep Agar-Agar Kacang Ala Skippy Dijamin Yippy

Gambar
Memasak. Siapa sih yang tidak suka aktivitas satu ini? Ya, pembukaan klise seperti itu mari kita tinggalkan dulu. Saya akan memulai tulisan ini dengan sebuah kenikmatan hidup yang bisa kita peroleh dari makanan bernama agar-agar . Agar-agar (Agarosa) yang saya ketahui adalah makanan berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Memiliki tekstur kenyel-kenyel, mudah lumat di mulut, dan enak bagi segala usia. Makanan ringan satu ini sering muncul di segala kesempatan, baik itu sebagai hidangan buka puasa, hidangan pengajian, hidangan kepada tamu, dan masih banyak lagi. Agar-agar merupakan makanan yang baik bagi hidup kita. Mengapa demikian? Melalui situs doktersehat.com, saya menemukan beberapa khasiat agar-agar, seperti: 1. Agar-agar adalah skincare yang bener-bener care sama kamu. Sebab, di dalam agar-agar terdapat asam amino alami yang bermanfaat untuk pembentukan sel kulit tubuh dan ada kandungan collagen untuk melawan tanda-tanda penuaan. Agar-agar juga diyakini bis

Sejarah Outwear dan Hoodie Andalanku

Gambar
Kita mengenal tiga outwear yang paling populer di Indonesia. Ada jaket, sweater, dan hoodie. Tapi sebelumnya, sejarah outwear itu berawal sejak kapan, sih? Bagi yang penasaran, berikut saya ulas sejarah singkat outwear di dunia. Yuk, simak! Konon, outwear dipercaya sudah digunakan oleh manusia sejak zaman Paleolitikum. Setelah manusia hanya mengenakan ‘pakaian dalam’ sebagai kebutuhan pokok, ternyata tubuh manusia perlu lebih terlindungi lagi mulai dari gigitan serangga hingga menangkal cuaca yang dingin. Hal ini yang kemudian menginspirasi manusia untuk memanfaatkan kulit dan bulu binatang sebagai outwear. Baiklah, sekarang kita melewati beberapa abad setelah itu. Sejarah mencatat, para aristokrat pria dan wanita di abad 15 dan 16 menggunakan coat sebagai outwear . Fungsinya pun kemudian mulai banyak berubah. Outwear pada masa itu sudah dimaknai sebagai identitas kelas. Para bangsawan mengenakan outwear yang panjang dan halus. Para saudagar biasa mengenakan outwear yang

Tetap Sehat, Senang, dan Kenyang Meski Sakit Gigi. Ini Rahasianya!

Gambar
Di usia saya yang ke-25 ini, saya diberi ganjaran berupa sakit gigi yang dahsyat. Tak tanggung-tanggung, gigi kiri dan kanan kulihat saja, banyak pohon cemara. Woy! Malah nyanyi. Nggak, gini, maksudnya gigi saya sekarang mengalami perlubangan di sebelah kiri dan kanan. Gitu. Alhasil, saya mengalami kesulitan saat mengunyah makanan. Untuk sementara ini saya hanya makan makanan yang mudah hancur di mulut atau ya paling aman sih minum-minum saja. Saat sarapan misalnya, saya cukup menyiapkan roti dan susu. Roti tersebut saya celupkan ke dalam susu dulu, baru saya lahap. Tentu saja agar roti segera hancur begitu masuk mulut. Sehingga saya tak perlu banyak mengunyah. Cara makan seperti ini cukup berhasil menghindari linu di gigi. Cukup menyiksa sebetulnya karena banyak makanan yang pada akhirnya saya hindari. Bukan karena alergi. Cuma karena tidak mau mengunyah terlalu intim. Itu saja. Lalu saya jadi mikir, gimana ya saya bisa kenyang, sehat, dan happy dengan masalah makan ini?

Perjalanan Menjadi Manusia dengan Sastra

Gambar
Menjadi perantau di Jakarta. Meski baru tiga bulan, namun sudah banyak hal menarik yang saya alami di kota besar ini. Mulai dari pengalaman indah, susah, bahkan absurditas yang random seperti mendatangi event di Grand Indonesia dengan bawa uang hanya 700 rupiah. Pada tanggal 11 Februari, saya dan Tiwi mendapat kesempatan untuk bertemu sastrawan ulung, Eyang Budi Darma dan Mas Seno Gumira di Galeri Indonesia Kaya. Pertemuan itu tentu saja bukan dalam rangka kopdar atau prosesi COD, melainkan untuk sama-sama terlibat dalam acara bincang sastra dengan tema Menjadi Manusia dengan Sastra. Beberapa jam sebelum acara dimulai, saya dan Tiwi telah sepakat untuk melakukan perjalanan menuju Galeri Indonesia (GI) menggunakan Transjakarta saja. Kenapa? Soalnya kalau Transtuju itu saluran televisi, tidak bisa ditunggangi. Eh, bisa ding. Ditunggangi kepentingan politis. Eaa. Sebenarnya kami bisa saja menempuh perjalanan menggunakan motor yang memungkinkan tiba di lokasi lebih cepat. Tapi p

Terbongkar! Manajemen Uang Cerdas ala Anak Kos

Gambar
Demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tidak jarang pelajar atau mahasiswa rela bersekolah di luar kota, luar pulau, atau luar negeri. Kemudian, mereka menjadi cah kos anyaran . Mereka tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan pendidikan, tetapi juga dituntut mengurus diri mereka sendiri.  Bagi mereka yang terbiasa hidup bersama orang tua, hidup sebagai anak kos adalah tantangan yang besar, terutama dalam hal keuangan. Setuju?  Jika biasanya bisa langsung meminta uang kepada orang tua saat menginginkan sesuatu. Namun, saat menjadi anak kos, mereka akan diberi uang bulanan yang harus dikelola sendiri. Mengelola keuangan sendiri bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi mereka yang baru merasakan kehidupan anak kos. Seringnya uang bulanan habis sebelum waktunya seperti yang saya alami.  Oleh karena itu, di bawah ini ada langkah-langkah manajemen keuangan ala anak kos yang harus diterapkan. 1. Membuat Daftar Kebutuhan Awal bulan merupakan waktu yang dinanti oleh anak

Remang-Remang Nonton Teater Umang-Umang

Gambar
Siang itu sang surya teramat membakar, tampaknya ia marah dengan raut wajahku yang dingin tatkala keluar dari Stasiun Cikini. Udara Jakarta memelukku begitu panas. Hingga kerongkongan Soloku terasa begitu haus. Ya, barangkali begitulah contoh ketika Fandy mengawali tulisannya. Wkwk. Narasi di atas adalah penggambaran dari kejadian yang saya alami pada 19 Agustus 2017. Masih teringat dalam berangkas memori saya ketika sebotol Soya Bean saya tenggak sembari menunggu sang kekasih, Tiwi , di Stasiun Cikini. Sambil menunggu Tiwi datang, saya akan ceritakan rencana kami melewati malam minggu itu.  Jadi, kami akan menonton pertunjukan teater yang diadakan di gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). Pementasan dengan lakon Umang-Umang ini diselenggarakan oleh Bengkel Sastra yang tak lain dan tak bukan adalah teman-temannya Tiwi di UNJ. Syukurlah kami berdua mendapatkan tiket untuk menontonnya karena sepertinya pertunjukan ini begitu diminati banyak orang. Eits, ternyata tak b

Bertatap Muka dengan Lukisan Mistis dan Mahal Basoeki Abdullah

Gambar
Saya sangat bersyukur tahun ini bisa mengintip lukisan-lukisan yang jadi koleksi Istana Kepresidenan. Kalau bukan karena pameran “Senandung Ibu Pertiwi” yang berlangsung selama bulan Agustus di Galeri Nasional, saya tidak yakin bisa mendapat kesempatan langka itu. Memangnya apa istimewanya? Duh, coba simak baik-baik. Dikutip dari CNN Indonesia, Mike Susanto yang merupakan kurator dalam pameran itu pernah mengatakan kalau satu karya lukis yang ditandatangani oleh Ir. Soekarno minimal seharga lima milyar rupiah! Mantap ya, kan. Dalam pameran Senandung Ibu Pertiwi ini kita akan disuguhan oleh empat sub-tema. Ada keragaman alam, kegiatan atau aktivitas sehari-hari, tradisi tari dan kebaya, dan terakhir adalah mitologi dan religi. Sebagai pemuda canggung yang tumbuh dengan cerita-cerita mistis di Jawa Tengah, tentu tema yang menurut saya paling menarik adalah mitologi. Dan tanpa disangka sebelumnya, di salah satu sudut ruang terdalam pameran tersebut saya mendapati lukisan legendaris,

Ketika Cinta Blog Walking

Gambar
Saya sebenarnya yakin jika plesetan judul di atas tidak masuk sama sekali. Memangnya itu plesetan dari apa, Bro? Dari judul film Ketika Cinta Bertasbih . Jaaauuhhh! Baiklah, saya mulai tulisan ini melalui kata-kata bijak dari Jawa, “Witing tresno jalaran soko kulino.” Sebuah kutipan legendaris yang mengklaim bahwa jatuh cinta itu datang lantaran kebiasaan. Jadi yang biasa ngobrol bareng, biasa jalan bareng, dan biasa-biasa lain itu dianggap sebagai kunci untuk merasakan dirimu sedang jatuh cinta. Eits, maaf saja. Kalau saya kok lebih cocoknya jika kutipan bijak itu sedikit digelincirkan menjadi, “Witing tresno jalaran soko ra nyongko.” (Cinta datang karena ketidaksangkaan). Ya mau bagaimana lagi? Kalau diibaratkan film sih sudah seperti momentumnya Jack dan Rose di film Titanic itu, lho. Dari sekian banyak tempat yang sudah dikunjungi, sekian banyak orang yang pernah ditemui, dan sekian banyak situasi yang pernah dilalui, tidak menyangka saja jika Jack berjodoh dengan orang yang