Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Touched with Fire (2015): Aku Mencintai Kegilaanmu

Gambar
Namaku Marco. Tapi bukan Marcopollo. Kau bisa memanggilku Markonthil jika lidahmu baik-baik saja. Meski sebenarnya tidak pernah ada yang memanggilku dengan sebutan itu. Sebab, aku tidak punya siapa-siapa selain satu orangtua. Aku tidak memiliki teman. Aku tidak menjalin hubungan apa-apa dengan lingkungan sosial. Aku sadari ada sesuatu yang lain dalam diriku. Aku memiliki cara pandang yang berbeda dari kebanyakan orang. Aku memiliki perasaan yang begitu mendalam dan sering berubah-ubah. Kadang aku bersemangat. Kadang aku putus asa. Kadang keduanya beradu menjadi satu. Mereka menyebutku pasien bipolar. Aku suka sekali saat mengalami manik. Manik membuatku lebih menyala, lebih bersemangat, lebih antusias dan lebih positif. Serta yang terpenting dari semua itu, manik membuatku mengerti bagaimana rasanya hidup. Namun sayang, orang-orang itu menyebutku gila. Mereka menuduhku berhalusinasi. Padahal bukan aku yang tak masuk akal. Tapi mereka saja yang terlalu bodoh untuk memahami perbedaan

A Dangerous Method (2011): Seucrit Tentang Psikoanalisa

Gambar
Dunia psikologi selalu menjadi hal yang menarik bagi saya. Maka wajar jika film A Dangerous Method menjadi film yang membuat saya jatuh cinta kegirangan. Film besutan David Cronenberg ini berani mengangkat kisah pergumulan Carl G. Jung, Sabina Spielrein dan Sigmund Freud dalam layar lebar. Rilis tahun 2011, film yang membicarakan tentang psikoanalisa ini mendapat score 6,5/10 versi IMDB. A Dangerous Method merupakan film biopic yang berangkat dari semesta Carl G. Jung (Michael Fassbender) yang penuh intrik tentang psikologi, cinta dan seks. Jung adalah seorang dokter jiwa yang menganut psikonalaisa dalam upayanya menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. Salah satu pasien yang harus ia tangani adalah Sabrina Spielrein (Keira Knightley). Sabrina memiliki gangguan kejiwaan yang serius. Sebelum Sigmud Freud (Viggo Mortensen) mencetuskan pengobatan kejiwaan dengan psikoanalisa, dunia kedokteran masih mempercayai jika gangguan psikis disebabkan oleh syaraf otak y