Postingan

Bersyukur Tinggal di Solo

Gambar
Jujur gue ngerasa beruntung tinggal di kota Solo. Gue sih gak begitu ngerti kondisi kota lain kayak gimana, tapi yakin deh Solo ini kota yang ideal menurut gue. Bicara tentang Solo tentu kita akan langsung nyantol dengan salah satu sosok yang sering muncul di koran-koran atau di media televisi. Siapa lagi kalau bukan Joko Widodo (Jokowi) yang pernah memimpin kota Solo. Gue emang gak pernah punya pengalaman khusus dengan beliau, hanya saja dulu pernah ketemu pas gue sama temen-temen lagi asik jalan-jalan di Car Free Day. Dengan santainya beliau naik sepeda lipat dan tentu saja gak ada pengawal atau ajudan yang mengiringi. Kala itu respon masyarakat yang melihat beliau ya tidak norak-norak banget. Hanya sekedar tegur sapa “monggo Pak Jokowi..” Melihat dari hal sederhana itu rasanya nyaman banget. Hubungan dari pemimpin dengan masyarakat benar-benar sangat kental. Hingga entah kenapa hampir seluruh masyarakat Solo mencintai sosok sederhana itu. Duh malah kayak kampanye aja nih. Y

Pantai Goa Watu Lawang, Gunung Kidul, Jogja

Gambar
Dulu pernah gue nyoba cek di Google pake keyword "Pantai Goa Watu Lawang" dan hasilnya no result. Googling itu gue lakuin seabis gue dari sana dan ternyata memang lokasi itu belum ada yang mempublikasikannya di media internet sekalipun. Seketika itu gue login di website Detik Travel lalu nulis tentang pengalaman gue menemukan pantai yang masih sepi dan menyegarkan itu. Sehari dua hari tiga hari bahkan sampai seminggu gak ada tanda-tanda kalau tulisan gue bakal di publish sama admin detik travel. Akhirnya gue stop ngepoin dan kembali ke rutinitas selancar interner gue yang seperti biasanya (facebook-twitter-baca komik online-ngegame).  Sekitar lebih dari sekedar berminggu-minggu ada temen sekampus gue yang beda jurusan ngecrokin "cieeee..anak detik travel cieeee..." Gue cuma mringis-mringis doang sambil mikir apa yang sebenarnya terjadi. Gue gak sempet tanya sama dia soalnya ya cuman papasan doang sih. Abis itu muncullah lagi nafsu kepo gue. Buruan deh gue

Izinkan Aku Merantau

Gambar
Detakan waktu berjalan dengan tenang. Iramanya tak pernah berubah sejak aku memasuki ruangan ini 10 tahun yang lalu. Aroma yang sangat kukenal membungkam nafasku. Tekanan udara terasa tebal dan berat, meremas tubuh kecilku yang padat dengan kuat. Tempat ini menolak kepergianku. Mereka nyaman bersamaku. Setiap rasa lelah, resah dan amarah selalu saja mereka menemaniku. Bahkan tembok-tembok putih itu sangat senang ketika permainan baku hantam kupilih ia sebagai lawanku. Kapuk-kapuk yang setiap malam bercinta dibawah rebahan tubuhku. Nyanyian merdu dari deritan almari yang setiap hari merebus gendang telingaku telah menjadi hal yang biasa. Selama bertahun tahun tempat ini menjadi markas besarku. Sebuah post rahasia. Tempat dimana aku bertransaksi dengan tawa, amarah dan air mata. Satu persatu helai kain kumasukan dalam sebuah peti, terlihat seperti koper tapi terlalu tua. Ransel usang yang menjadi sahabat sekolahku dulu merasa cemburu. Ia menatapku dari ujung ranjang dengan sinis

Tentang Penulis

Gambar
Nama lengkap Ilham Bachtiar, panggilan utama Ilham. Lahir di Sukoharjo tahun 1993 dan berzodiak Aquarius.Status pendidikan tercatat telah angkat kaki dari UNS program Desain Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain. Berbekal followers, Ilham memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta pada November 2017 untuk menyambung hidup. Di Jakarta, ia aktif sebagai bloger sana-sini yang sering memeriahkan perhelatan dengan hastag-hastag di ranah media sosial. Saat ini, Ilham juga menjabat sebagai penulis naskah untuk konten video sekaligus admin media sosial Remotivi (Pusat Studi Media). Ilham mengaku dirinya suka berdiskusi, meski kadang pupuk bawang, tergantung apa yang dibahas. Baginya paling menarik adalah membicarakan film, budaya, filsafat, media, seni dan peristiwa hangat yang sedang banyak dibicarakan orang-orang. Meski demikian kadang ia juga fasih membicarakan hal-hal bias, misalnya cinta. Sejauh ini tidak banyak orang yang mengenalnya, jika dibandingkan dengan Aliando jelas kalah