Postingan

REVIEW BUKU: Gelombang (Dewi 'Dee' Lestari)

Gambar
Membaca novel ini tidak ada bosan-bosannya. Setiap kalimat tersusun dengan indah dan anggun. Siapa itu Indah dan Anggun? Penemu warna-warni pelangi pada masa Dinasti Shang. #hening #skip Kala langit datang dengan mendungnya, saya mengunjungi salah satu toko buku ternama di kota Solo. Dengan cermat saya mencari novel-novel dalam negeri yang tidak bergumul dengan kisah-kisah roman. Akhirnya pilihan saya jatuh ke novel Gelombang yang merupakan bagian serial Supernova, tepatnya seri kelima. Sebenarnya sudah sedari dulu ingin membelinya, tapi masih muncul keraguan mendalam dikarenakan faktor harga yang kurang ramah. Akhirnya di liburan semester minggu terakhir saya mengeluarkan semua sisa uang tabungan. Baiklah, dengan penuh kidmat saya mulai membaca novel Gelombang. Lima hari waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikan 465 halaman dalam buku ini. Dimanapun saya berada, Gelombang selalu terbuka untuk dibaca. Saat makan di kantin sendiri, saat nge-cafe sendiri, saat ngampus sen

Melepas Penat dan Menjomblo di Surabaya

Gambar
Bisa terhitung telat banget buat menceritakan perjalanan saya ini. Belakangan ini sedang punya banyak pikiran yang menggeliat di otakku. Emang susah kalau mengidap overthink , kemana-mana selalu mikir keras. Terlepas dari sindrom itu, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan saya menuju kota Pahlawan dalam rangka liburan semester. Jadi, begini kisahnya.   Pada tanggal 14 Januari 2015 saya merasa jenuh dengan lingkungan Solo. Terlebih karena saya sebagai introvert, saya pun tak kunjung ada komunikasi dengan teman-teman saya di dunia nyata. Lama-kelamaan jadi bosan. Lalu pada keesokan harinya, saya mendapat  ilham . Saya memutuskan untuk melakukan perjalanan keluar kota. Beberapa destinasi yang saya catat ada Bandung, Surabaya, Malang dan Karimun Jawa.   Dengan mempertimbangkan keuangan yang kering, saya pun memutuskan untuk melancong ke Surabaya saja. Terlebih orang tua saya menghendaki demikian sebab di Surabaya ada anaknya yang ketiga, jadi beliau pun tidak

Wanita Kekinian dan Kosmetik Digital

Gambar
Kecenderungan seseorang untuk tampil menawan tidak hanya terjadi di dunia nyata. Terima atau tidak, dunia maya sudah menjadi bagian dari hidup kita pada peradaban ini. Maka wajar bila diantara kita ada yang terobsesi untuk tampil menawan di dunia maya. Terlebih lagi karena teknologi yang mudah didapatkan dan mudah digunakan menjadi faktor pemicu bagi seseorang untuk mengolah fotonya sendiri agar lebih rupawan. Saya sendiri telah mengikuti perhelatan social media online sejak dulu, sebut saja twitter (mulai pakai tahun 2009), facebook (2008) , friendster (2007) dan MIRc (326 SM). Sampai saat ini saya aktif di facebook dan instagram. Sehingga saya hafal betul wajah-wajah orang yang doyan nongol di timeline. Bahkan dulu sempat ngetrend orang-orang kalau ganti foto avatar di twitter suka ngetwit “new ava”. Saking obsesinya pada eksistensi dan narsisme yang tinggi. Saya sendiri sebagai seorang pria, tentu merasa diberuntungkan dengan teknologi kosmetik digital ini, meskipun saya

6 Hal yang Harus Dilakukan Untuk Membangun Karakter Mapan

Gambar
Hallo sahabat blogger dan siapapun yang tersesat disini.. Kali ini saya ingin menegur diri saya sendiri sekaligus berbagi kepada kalian juga. Tanpa disadari bentar lagi udah mau tambah tua. Dan semakin bertambah umur itulah saya semakin tersiksa. Banyak capaian-capaian yang ingin saya raih namun belum kesampaian, tentu saja bukan karna saya gagal mulu. Tapi karena seringkali kesempatan itu terlewat begitu saja. Betapa bodohnya saya. Puncaknya saya merasa kesal terhadap diri saya sendiri. Dalam tulisan ini saya merangkup poin-poin yang menjadi target saya dalam membangun karakter. Hal sederhana, namun saya rasa ini cukup ampuh. Nah, berikut adalah 6 Hal yang Harus Dilakukan Untuk Membangun Karakter Mapan : 1. Memiliki Passion Passion adalah hal yang paling kita gandrungi dalam hidup. Jika diusia yang sudah beranjak dewasa namun belum memiliki passion, waaah bahaya tuh. Artinya hidup ini hambar-hambar saja. Akan menjadi hal yang sangat menyenangkan, jika kita memiliki peke

REVIEW FILM: Garuda Movie 2015

Gambar
Postingan pertama saya di tahun 2015 ini diakibatkan oleh kegelisahan saya seusai menyaksikan film Superhero Garuda. Banyak cibiran dan dukungan yang mengalir untuk film ini. Saya tidak berkubu pada salah satunya, tapi pada keduanya. Buat yang belum nonton sebaiknya beranjak dari tempat anda sekarang, lekas ke bioskop, beli tiketnya, masuk ruang teater dan selamat bergelisah. Garuda Superhero digadang-gadang sebagai film layar lebar superhero pertama di Indonesia yang didukung oleh efek CGI dan DMP. Bahkan tak tanggung-tanggung, dalam promonya mereka berani mengatakan bahwa Garuda Superhero ini tak kalah dengan produksi superhero Hollywood. Wait, apa itu CGI dan DMP? Baiklah kita simak sejenak pengertian keduanya dari referensi yang saya dapatkan: Menurut wikipedia, CGI adalah singkatan dari Computer-Generated Imagery yang berarti "pencitraan yang dihasilkan komputer". Sedangkan DMP adalah Digital Matte Painting , yaitu seni menggabungkan beberapa image menjadi satu

Film Dalam Negeri Layak Dicintai

Gambar
Bagi saya saat ini perfilman Indonesia benar-benar memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada film-film yang disuguhkan tahun-tahun lalu. Jika saat ini anda masih bilang kalau semua film Indonesia itu sampah artinya anda sangat kudet! Banyak yang sepakat jika The Raid adalah film yang berkelas Internasional. Banyak pula yang sependapat jika 5 CM adalah film yang berlevel tinggi di dalam negeri. Dan tentu saja banyak yang mengakui bahwasannya Comic 8 adalah film action-comedy terpaporit karya anak bangsa. Lalu, apakah karya-karya apik perfilman kita berhenti disitu? Tidak! Mari kita bergosip ria, saya ingin sedikit menguak kembali arus perfilman Indonesia di masa lalu. Kita tentunya mengetahui betapa busuknya film-film kita sebelum tahun 2012. Genre horor-sex menghiasi  daftar putar bioskop yang cuma menjadi panu diantara sajian film box office Hollywood. Pengalaman pertama saya nonton di bioskop kala itu saat SMP, saya dan teman-teman nonton Suster Ngesot. Bukan karna

Akhir Hayat Naruto dan Nobita

Gambar
Akhir tahun 2014 dapat dibilang sebagai tahunnya anak 90-an. Khususnya dalam hal tayangan film semasa anak-anak dulu. Pasalnya pada akhir tahun ini 2 manga Jepang yang jadi favoritnya anak-anak 90-an telah ditamatkan. Dimulai dari Naruto kemudian disusul Doraemon. Saya ingat sekali dulu sewatu masih SD sering dimanjakan oleh tayangan kartun di Indosiar dan RCTI. Meskipun saya lebih condong untuk menyaksikan sajian kartun versi Indosiar, sebab lebih seru dan ‘gue banget’. Sebut saja beberapa diantaranya seperti Conan, Dragon Ball, Crush Gear, Bleach, Duel Master, Digimon, Inuyasha dan lain sejenisnya. Sedangkan versi RCTI kartunnya lebih kekanak-kanakan seperti Doraemon, P-man, Ninja Hatori dan Shincan. Selain dua stasiun televisi itu adapula Global TV yang jam tayangnya kampret banget. Pas maghrib! Ini adalah pembodohan publik yang seasu-asunya (hahahaha Gusmul effect). Lebih parah lagi karna kartunnya bagus-bagus, salah satunya Naruto (dulu pernah tayang sore jam 4, trus gant