Postingan

Menampilkan postingan dengan label Lahir

Dika Manggala, Militansi Laki-laki, dan Peran dalam Rumah Tangga

Gambar
“Gue malah pengen nangis kejer kalau nyampe rumah dalam kondisi sangat rapi, bersih, dan istri kecapean.” Dalam program DISPARITAS (Diskusi Parakdoksal dan Realitas), saya dan Tiwi berkesempatan untuk ngecuis dengan salah seorang blogger asal Bandung yang bernama Andhika Manggala Putra PP. Tulisannya bisa kita simak di andhikamppp.com . Awalnya saya kesulitan betul ketika mencoba menghapalkan alamat blog itu. Baru kemudian saya sadar, jika cara membacanya harus ‘Andhika Em Pe Tiga dot kom’ untuk memudahkan ingatan renta ini. Diskusi kami bertiga ini sebenarnya sudah terjadi pada 19 Desember tahun lalu. Disebabkan oleh faktor X, J, Q, K, dan As, akhirnya saya dan Tiwi baru bisa membuat tulisan ini pada bulan Februari tahun 2017. Wow! Bukankah ini yang dinamakan duo penunda tulisan paling kaffah di muka bumi ini? Terlepas dari betapa lamanya tulisan ini dibuat, tentu tidak sebanding dengan seberapa lama Mas Dika (sebutan bagi Andhika Manggala Putra Pulang Pergi) untuk menja

Tutorial Menyatakan Perasaan Sulit

Gambar
Tak dapat dipungkiri jika ada masa yang kita hanya pasrah memendam perasaan kita terhadap seseorang. Entah itu perasaan suka, benci, kecewa, takut, sedih dan sejenisnya. Ada beberapa orang yang bisa segera menyatakan itu tanpa basa-basi. Namun, tak jarang ada yang mengalami kesulitan. Memendam perasaan itu bagai menyimpan baju kotor. Rasanya ingin segera dicuci, tapi malas sekali. Baju kotor jika terus ditumpuk hingga menggunung, pastilah muncul bau apek. Kalau sudah begini biasanya baru mau berangkat nyuci. Tapi kan capek banget nyuci timbunan baju. Sampai tahap ini biasanya muncul penyesalan; ‘kenapa enggak dari dulu aja’ . Kan ada laundrian, bro? Serah deh seraah.. Namanya juga perumpamaan doang. Jadi, sesulit apapun perasaan yang mengganjal di hati, memang sebaiknya diutarakan. Terlebih jika itu menyangkut dengan orang lain. Semisal ketika kamu punya teman dekat yang belakangan ini baru bertingkah menyebalkan. Yasudah bilang aja terus terang. Daripada ngedumel sendir

Menantang Jogja Tanpa Rencana

Gambar
Pada tanggal 8 Oktober kemarin saya melakukan perjalanan asal-asalan ke Jogja. Namanya juga lagi dirundung gelisah , jadi harus refreshing dikit biar tidak resah. Sebenarnya saya hanya perlu melihat tempat-tempat baru dan orang-orang baru itu sudah cukup membuat saya berpikir lebih jernih. Sabtu pagi, di stasiun Purwosari saya bertemu dengan teman sebangku saya semasa SMP. Namanya Jefri. Dari dirinya lah saya mewarisi cangkem buosok kalau urusan bercanda dan nge- bully orang. Sungguh sulit diterima akal, sekarang dia berprofesi sebagai wasit untuk cabang olahraga tenis. Padahal passion -nya di bidang bacot-membacot . Kalau dia mau mengeksplor bakatnya ke YouTube, saya yakin VNGNC bakal tutup akun. Selain Jefri, saya juga bertemu dengan seorang penulis bernama Ngadiyo. Dulu saya pernah jadi MC dalam acara bedah bukunya. Saya kaget sekali ketika diminta untuk jadi MC. Jangankan punya pengalaman ngisi acara, wong izin ke kamar mandi pas sholat jumat saja saya tidak berani. Kala itu

Tips Blog Paling Mainstream

Gambar
Setiap blogger pasti memiliki alasan tersendiri mengapa dia perlu ngeblog. Sama seperti mengapa ada yang lebih memilih tim macam Arsenal daripada Chelsea Islan. Atau lebih memilih chatting pakai Telegram Messenger daripada pakai WhatsApp the people of the world (koin boss koin). Namanya juga pilihan. Silakan saja mau pilih yang mana. Asal tidak memilih Yulianto sebagai suami kamu, itu sih cukup. Nah, sebagai blogger yang seperti debu diantara gurun pasir ini saya mau berbagi tentang kiat-kiat ngeblog. Berikut saya tulis dalam format macam Q&A saja ya. Mau bagaimana lagi, saya tidak pernah dikyu-en-ein (tolong masukin kata ini dalam bahasa baku Indonesia). Satu-satunya kyu-en-e yang pernah saya alami ya cuma di bioskop. “Mau nonton apa, Mas?” “Kuntilanak Kesemutan” “Untuk berapa orang?” “Satu” “Kuntilanak Kesemutan. Satu tiket. Pukul 17.00. Totalnya tiga puluh ribu.” “Eee.. Mbak. V ini maksudnya studio lima? Bukannya di sini studionya cuma ada empat?” “Bukan. V itu Videotr